Minggu, 30 Mei 2010

apa cita-cita kedepanmu


ketika ditanya, kapan terakhir kita punya cita-cita, jawaban kita mungkin sangat beragam. Ada yang menjawab saat duduk di Sekolah Dasar, ketika guru ataupun orang tua bertanya apa cita-cita kita. Mungkin juga saat kita duduk di bangku SMA, sama juga, saat guru atau orang tua bertanya mau jadi apa kalau besar nanti.

Cita-cita adalah impian yang ingin kita capai. Impian itu bisa bermacam-macam sesuai dengan pengalaman, pengetahuan, dan keinginan kita di masa mendatang. Sayangnya, terkadang pertanyaan tentang cita-cita itu hanya kita tujukan kepada para siswa yang menjadi anak didik kita. Sementara para guru, kalau ditanya apa impiannya di masa mendatang, juga sering tidak tahu ingin bermimpi menjadi apa.

Mimpi adalah kunci bagi kita menaklukkan dunia”, begitu syair Nidji dalam lagu Laskar Pelangi. Tidak bisa dipungkiri, mimpi adalah awal yang baik bagi kita untuk menggapai masa depan yang lebih cemerlang. Mimpi adalah arah yang akan membantu kita berjalan, mengarahkan kita agar tidak berbelak-belok, dan membuat kita selalu bersemangat meraih mimpi-mimpi tersebut.

Tanpa mimpi, hidup seseorang akan berjalan hampa. Tidak ada dinamika, tidak ada gairah yang membara, karena tidak ada sesuatu di masa depan yang ingin diraih. Karena itu, bermimpi, mempunyai cita-cita wajib hukumnya jika kita ingin bergerak maju ke depan.

Mungkin jika ditanya sekarang, apa cita-cita kita, kita juga bingung menjawabnya, karena bisa jadi belum terpikir ingin menjadi apa. Tetapi pasti dalam diri kita terbersit berbagai keinginan yang ada dalam pikiran; ingin menjadi orang yang berguna, ingin menjadi orang yang dihormati, ingin menjadi orang yang sukses, ingin menjadi orang yang punya uang banyak, ingin mempunyai rumah, ingin mempunyai kendaraan, ingin jadi orang yang disegani, ingin bahagia dunia dan akhirat, dan berbagai keinginan lain yang masih banyak lagi.

Jika kita belum punya mimpi, belajarlah dari kepolosan anak-anak yang jika ditanya cita-citanya ingin menjadi apa, mereka akan menjawab apa saja sesuai dengan apa yang mereka lihat dan rasakan. Mereka seakan tanpa beban, tidak peduli apakah impian ataupun cita-cita yang mereka akan bisa mereka capai atau tidak. Mampu atau tidak adalah soal kedua, jika ditanya tentang cita-cita, mereka biasanya punya keinginan untuk menjadi sesuatu.

Namun demikian, sebagai orang yang berpendidikan, dan terbiasa berpikir sistematis, kita tentu saja tidak asal bicara jika ditanya tentang mimpi-mimpi dan cita-cita kita. Kita akan memperhitungkan berbagai hal terkait dengan rencana dan impian masa depan kita.

Buatlah target-target yang jelas dalam kurun 1-5 tahun mendatang kita mentargetkan untuk mendapatkan sesuatu. Target-target yang jelas ini akan memacu kita untuk mencapainya di masa mendatang.

Secara prinsip, jika kita ingin membuat target tertentu, harus berprinsip pada SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, dan Timely).

Specific artinya khusus, tidak umum.
Contoh: saya ingin menjadi orang yang sukses. Target semacam ini tidak jelas, dan masih sangat umum. Tetapi buatlah lebih spesifik. Misalnya; saya ingin membeli mobil bmw dalam waktu 4 tahun lebih spesifik. Contoh lain adalah: saya ingin mempunyai rumah tipe 100 pada 5 tahun mendatang. Ini juga pernyataan yang lebih spesifik.

Measurable artinya terukur.
Ukuran ini biasanya dalam angka. Misalnya pada kasus di atas adalah, saya ingin mempunyai rumah tipe 100, jangan hanya sekedar ingin mempunyai rumah. tapi laksanakan impianya

Achievable artinya bisa dicapai.
Jangan mentargetkan sesuatu yang memang tidak bisa dicapai, atau sangat sulit untuk dicapai.

Realistic artinya sesuai dengan keadaan kita sekarang.
Jangan bercita-cita seperti pungguk merindukan bulan. Artinya cenderung kurang realistis dan mengada-ada.

Timely artinya ada waktunya, terukur secara waktu.
Kita perlu mentargetkan mencapai semua itu dalam berapa lama akan tercapai.

Dengan prinsip di atas, mulailah untuk menuliskan target-target yang harus kita capai. Target-target ini tidak hanya satu, tetapi beberapa target sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Dengan mempunyai peta masa depan yang lebih jelas, akan memudahkan kita membangun strategi yang sesuai dengan kemampuan dan lingkungan yang kita miliki dalam mencapai cita-cita tersebut. Jangan lupa tuliskan cita-cita Anda, bila perlu tempelkan di tempat-tempat terlihat agar selalu menjadi penyemangat saat kita kehilangan gairah hidup, dan memberikan arah ke mana kita harus mengembangkan diri.